Senin, 07 Januari 2013

Wacana yang membedakan pemanfaatan bahasa Indonesia pada tataran Ilmiah, Semi Ilmiah dan Non Ilmiah


I. Wacana Ilmiah
            Karya ilmiah merupakan sebuah pengkajian yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah kelompok. Jadi wacana ilmiah adalah wacana yang memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode penggunaan bahasa. Contoh : skripsi, disertasi, tesis dan lain-lain.
Contoh Wacana Ilmiah :
AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan sebuah nama penyakit yang berarti sindroma dapatan penurunan kekebalan tubuh. Ada pula yang menyebutkan AIDS sebagai penyakit kurus dikarenakan penderitanya sangat kurus. Gejala AIDS pun sangat banyak seperti diare, demam lebih dari sebulan, dan juga menurunya berat badan dengan pesat. Dari ketiga gejala tersebut, gejala yang paling penting yaitu menurunya berat badan. Tanda-tanda lain yaitu seperti batuk lebih dari dua minggu, pembenkakakn kelenjar (ketiak, leher, dan selangkangan), sakit kepala hebat dengan leher kaku, dan bengkak-bengkak cokelat tua yang cepat menyebar di kulit.
AIDS disebabkan oleh virus yang hidup dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Virus ini merusak system kekebalan tubuh, sehingga tubuh tigak mampu lagi membentengi badan dari serangan berbagai penyakit. Setelah virus tersebut berada di dalam tubuh, virus bisa berada di tubuh selama bertahun tahun sebelum membuat orang itu sakit. Siapa saja bisa terkena AIDS tak peduli umur, suku, pekerjaan, maupun orientasi seksualnya apabila orang tersebut pernah melakukan hubungan seks dengan orang yang membawa virus AIDS tersebut, menyuntik atau disuntik dengan jarum kotor, atau memperoleh transfusi darah yang terkontaminasi virus AIDS maka ia juga dapat terkena AIDS. Begitu pula dengan bayi yang ibunya membawa virus AIDS
 Dari semua kasus penderita AIDS yang berhasil sembuh, ada hal hal penting yang dapat diambil. Pertama, virus HIV memang sebagai penyebab utama, tetapi juga bergantung pada kondisis fisik dan psikis dari masing masing korban. Kedua mereka yang berhasil lolos dari maut adalah mereka yang secara sadar mengubah gaya hidupnya menjadi lebih positif.
II. Wacana Semi Ilmiah
     Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah.
Contoh Wacana Semi Ilmiah :
Lubang Ozon Bumi Terekam
     KONDISI atmosfer tinggi di atas Kutub Utara kehilangan sejumlah ozon pelindung pada awal tahun ini. Sekelompok ilmuwan mengatakan begitu banyak kondisi lubang ozon yang terbentuk di setiap tahun pada sisi yang berlawanan di bumi.
"Untuk pertama kalinya, lubang ozon di Kutub Utara cukup besar. Beberapa derajat hilangnya ozon di atas Kutub Utara dan pembentukan lubang ozon Antartika merupajab peristiwa tahunan selama musim dingin dan polutan ozon," tulis para peneliti dalam sebuah artikel yang dirilis pada 2 Oktober oleh Jurnal Nature.
Reaksi yang mengonversi kimian menjadi kurang reaktif menghancurkan ozon yang berlangsung di dalam pusaran kutub. Pola sirkulasi atmosfer itu diciptakan rotasi bumi dan suhu dingin. Hal ini mengakibatkan periode dingin yang luar biasa panjang.
Pusaran rekor tahun ini bertahan di atas Kutub Utara dari Desember hingga akhir Maret. Pada ketinggian sekitar 11-12 mil(18-20km), lebih dari 80% ozon di Januari dihancurkan secara kimiawi pada akhir Maret.
Di permukaan bumi, ozon menjadi polutan. Namun, di stratosfer ozon membentuk lapisan pelindung yang mencerminkan radiasi ultraviolet kembali ke ruang angkasa. Sinar ultraviolet dapat merusak DNA dan dapat menyebabkan kanker kulit.
Pemanasan global mengakibatkan hilangnya ozon Arktik karena gas rumah kaca terperangkap. Suasana memanas mendekati tanah tetapi dingin di lapisan stratosfer. Kondisi ini menciptakan lingkungan kondusif untuk pembentukan bahan kimia reaktif yang terpecah menjadi 3 molekul oksigen ozon.
III. Wacana Non Ilmiah
            Wacana non ilmiah biasanya berupa cerita/tulisan yang bukan berdasarkan fakta, seperti cerpen, cerbung dsb
tidak ada metode khusus dalam bahasa penulisan, menggunakan bahasa sehari-hari yang tidak kaku dan mudah dimengerti.
Contoh Wacana Non Ilmiah:
This is my support!
     Piala AFF kemaren bikin gue mikir, jangan-jangan supporter Indonesia hanya mau ngedukung timnya kalau lagi berjaya. Sebelumnya, pas Indonesia kalah terus, gak ada tuh yang ngedukung tim bola kita seheboh kemaren.
     Sekarang, kejuaraan badminton Indonesia Open baru digelar.
     Bisa menang gak kita?
     Ada yang ngedukung gak? ?
    Gue baru aja buka kamipercaya.com, temen-temen dari kaskus bikin ini sebagai dukungan untuk tim bulutangkis kita. Akhirnya orang-orang, termasuk gue, tau deh, dan ikutan ngedukung. Kalo udah begini, gue yakin pasti tim bulu tangkis kita bangkit lagi.
    Di era internet kayak sekarang, lo bisa ngasih dukungan buat tim bulu tangkis kita dari rumah atau tempat kerja. Wada wall of support di kamipercya.com, bisa upload foto ekspresi dukungan lo. Siapa tau yang gak bisa beli tiketnya, bisa dapet hadiah dari wall of support ini, ada 10 tiket setiap hari, dan yang masih ada, ada 6 tiket untuk 3 pemenang di match final.
    Btw, lo bisa follow twitterny a juga di @Indonesia_NoB atau gabung di Facebook Fan Page Indonesia Nation of Badminton. Kalau gue perhatiin, hadiah juga hampir sama dengan wall of support, bagi-bagi tiket terus.
    Hasil pertandingan, jadwal, dan kuis badminon lo bisa downbload langsung di blackberry di bbappindonesiaopen.com.
Ayo, dukung bulutangkis Indonesia!
Sumber :
http://faisal69-bhuleisme.blogspot.com/2010/10/wacana-ilmiah.html
http://diahwulansari567.blogspot.com/2011/10/contoh-contoh-wacana-ilmiah-semi-ilmiah.html
http://flafilumreds.blogspot.com/2011/10/wacana-non-ilmiah.html
















Menulis karangan bebas menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!



Sejarah Asal-usul Kota Kudus
Sejarah Kota Kudus tidak terlepas dari Sunan Kudus. Karena keahlian dan ilmunya, maka Sunan Kudus diberi tugas memimpin para Jamaah Haji, sehingga beliau mendapat gelar “Amir Haji” yang artinya orang yang menguasai urusan para Jama’ah Haji. Beliau pernah menetap di Baitul Maqdis untuk belajar agama Islam. Ketika itu disana sedang berjangkit wabah penyakit, sehingga banyak orang yang mati. Berkat usaha Ja’far Shoddiq, wabah tersebut dapat diberantas.
Atas jasa-jasanya, maka Amir di Palestina memberikan hadiah berupa Ijazah Wilayah, yaitu pemberian wewenang menguasai suatu daerah di Palestina. Pemberian wewenang tersebut tertulis pada batu yang ditulis dengan huruf arab kuno, dan sekarang masih utuh terdapat di atas Mihrab Masjid Menara Kudus

Peran Sunan Kudus
Sunan Kudus memohon kepada Amir Palestina yang sekaligus sebagai gurunya untuk memindahkan wewenang wilayah tersebut ke pulau Jawa. Permohonan tersebut dapat disetujui dan Ja’far Shoddiq pulang ke Jawa. Setelah pulang, Ja’far Shoddiq mendirikan Masjid di daerah Kudus pada tahun 1956 H atau 1548 M. Semula diberi nama Al Manar atau Masjid Al Aqsho, meniru nama Masjid di Yerussalem yang bernama Masjidil Aqsho. Kota Yerussalem juga disebut Baitul Maqdis atau Al-Quds. Dari kata Al-Quds tersebut kemudian lahir kata Kudus, yang kemudian digunakan untuk nama kota Kudus sekarang. Sebelumnya mungkin bernama Loaram, dan nama ini masih dipakai sebagai nama Desa Loram sampai sekarang. Masjid buatan Sunan Kudus tersebut dikenal dengan nama masjid Menara di Kauman Kulon. Sejak Sunan Kudus bertempat tinggal di daerah itu, jumlah kaum muslimin makin bertambah sehingga daerah disekitar Masjid diberi nama Kauman, yang berarti tempat tinggal kaum muslimin.

Cerita Rakyat
Ada cerita rakyat di Kudus tentang 'apa sebab masyarakat Kudus sampai sekarang tidak menyembelih sapi'?. Sebelum kedatangan Islam, daerah Kudus dan sekitarnya merupakan Pusat Agama Hindu. Dahulu Sunan Kudus ketika dahaga pernah ditolong oleh seorang pendeta Hindu dengan diberi air susu sapi. Maka sebagai rasa terima kasih, Sunan Kudus waktu itu melarang menyembelih binatang sapi dimana dalam agama Hindu, sapi merupakan hewan yang dimuliakan. 


MENCARI KESALAHAN KATA




MENCARI KESALAHAN KATA


Pada bagian berikut akan diperhatikan kesalahan-kesalahan penbentukan kata, baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulisan.

A.    Penganggalan Awalan Me-
Penganggalan pada judul cerita dalam surat kabar diperbolehkan. Namun, dalam teks beritanya awalan me- harus eksplisit. Dibawah ini diperhatikan bentuk yang salah dan bentuk yang benar.
Contoh:
1. Amerika serikat luncurkan pesawat bolak-balik Colombia (salah)
2. Amerika serikat meluncurkan pesawat bolak-balik Colombia (benar)

B.    Penagnggalan Awalan Ber-
Kata-kata yang berawalan Ber- sering mengandalkan awalan Ber. Padahal awalan Ber harus dieksplisitkan secara jelas. Berikut ini contoh salah dan benar dalam pemakaian.
Contoh:
1. Sampai jumpa lagi (salah)
2. Sampai berjumpa lagi (benar)

G.    Pemakaian Akhiran –ir
Pemakaian kata akhiran –ir sangat produktif dalam penggunaan bahasa Indonesia sehari-hari. Padahal, dalam bahasa Indonesia baku untuk akhiran –ir adalah asi atau isasi.
Contoh:
1. Saya sanggup mengkoordinir kegiatan itu (salah)
2. Saya sanggup mengkoordinasi kegiatan itu (benar)